KASUS osteoporosis terus meningkat jumlahnya. Mulai sekarang cukupi kalsium dan perbaiki gaya hidup, jangan biarkan "The Silent Disease" menggerogoti tulang Anda.
Dalam tubuh kita terdapat 206 tulang. Jangan biarkan satu pun dicuri oleh the silent disease bernama osteoporosis. Faktanya, fenomena osteoporosis terus meningkat. "Osteoporosis menyerang diam-diam tanpa adanya tanda-tanda khusus sampai penderita mengalami patah tulang," kata Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) Prof Dr Errol Untung Hutagalung SpB SpOT.
Hasil Analisis Data Risiko Osteoporosis oleh Puslitbang Gizi Depkes bekerja sama dengan Fonterra Brands Indonesia tahun 2006 menyatakan, 2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis. Angka ini lebih tinggi dari prevelansi dunia, di mana 1 dari 3 orang berisiko osteoporosis. Sementara hasil penelitian Indonesian White Papper yang dikeluarkan oleh PEROSI tahun 2007 mencatat bahwa osteoporosis pada wanita di atas 50 tahun mencapai 32,3 persen, sedangkan pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8 persen.
Fakta terbaru dari hasil The Asian Audit Epidomology Cost and Burden Osteoporosis in Asia menunjukkan, angka kejadian patah tulang meningkat 2-3 kali dalam 30 tahun ini. Selain itu, data yang dikeluarkan oleh International Osteporosis Foundation (IOF) diprediksikan pada tahun 2050 sebanyak 50 persen kasus patah tulang panggul akan terjadi di Asia.
"Mengapa di Asia, karena konsumsi masyarakat Asia akan asupan gizi dan kalsium itu sangat kurang sekali," ucap Errol pada acara Peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2009 yang diadakan oleh Departemen Kesehatan, PEROSI, dan Anlene di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (25/10).
Fakta soal kurangnya asupan kalsium tersebut juga pernah diungkap oleh sebuah penelitian yang dilakukan University of Otago, New Zealand, dan SEAMEO TROPMED RCCN Universitas Indonesia. Pada penelitian yang dilansir di European Jurnal of Clinical Nutrition tahun 2007 disebutkan, wanita Indonesia hanya mendapatkan 50 persen kebutuhan kalsium harian dari konsumsi hariannya.
"Penyakit yang paling ditakuti jika sudah patah tulang itu, sekali patah, maka akan repot karena akan berakibat pada penyakit osteoporosis," jelasnya.
Dijelaskan oleh Errol bahwa patah tulang yang paling ditakuti adalah patah tulang panggul karena bisa mengancam nyawa. Diketahui bahwa 20 persen orang yang patah panggul akan meninggal di tahun pertama, sisanya tidak bisa melakukan apa-apa dan butuh bantuan saat mengerjakan sesuatu.
Menteri Kesehatan Dr dr Endang Rahayu Sedyaningsih MPH PH mengatakan bahwa pembangunan kesehatan Indonesia berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan prevelansi gizi kurang pada balita serta menurunkan berbagai penyakit menular di masyarakat. Namun saat ini Indonesia mulai menghadapi berbagai penyakit degeneratif akibat meningkatnya usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup seperti merokok, kurang aktivitas fisik (olahraga), dan pola makan yang tidak sehat.
"Penyakit yang dimaksud itu adalah penyakit seperti jantung koroner, stroke, kanker, diabetes melitus, dan osteoporosis," jelas Endang yang juga hadir di acara yang sama dalam peringatan Hari Osteporosis Nasional.
Endang menambahkan , menjadi tua merupakan proses alamiah yang tidak dapat dihindari. Namun, menjadi tua tetapi sehat dapat diupayakan dan diwujudkan. Pada usia lanjut terjadi proses degeneratif (kemunduran akibat proses menua) sehingga fungsi seluruh sistem tubuh dapat menurun.
"Proses degeneratif ini tetap berjalan, namun perlu dijaga agar tidak muncul gangguan fungsi, yaitu tidak terdeteksinya faktor risiko yang menimbulkan penyakit," jelas Endang.
Untuk mencegah osteoporosis dan penyakit degeneratif lain, di antaranya dengan memerhatikan kecukupan gizi, latihan, dan olahraga yang teratur. Kegiatan ini sebaiknya sudah dibiasakan sejak usia masih muda karena dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kebugaran," pesannya.
Dikatakan oleh Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI) Alwiesma Rachman bahwa osteoporosis bukanlah penyakit orang tua, semua orang sejak usia 34 tahun secara alamiah akan mengalami penurunan massa tulang. "Untuk itu, tabunglah tulang Anda dari sejak usia muda untuk mendapat kepadatan tulang semaksimal mungkin sebelum usia 30 tahun," saran Alwiesma.
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/10/26/27/269108/27/cukupi-kalsium-cegah-osteoporosis
Posting Komentar